Pertumbuhan angka pasien terkonfirmasi positif Covid 19 semakin meningkat, ini artinya penyebaran virus corona disekitar kita masih ada dan pandemi belum berakhir. Namun aktifitas harus tetap berjalan seiringan, pemerintah memberlakukan era new normal dimana kita menjalani hidup berdampingan dengan virus corona tetapi dengan adapatasi kebiasaan baru penerapan protocol kesehatan.
Pandemi yang telah menimpa kita sejak Maret lalu ini memberikan banyak dampak bagi masyarakat. Tidak hanya hilangnya ribuan nyawa, sektor pariwisata, ekonomi serta hilangnya pekerjaan juga menjadi imbas akibat proses aktifitas yang terbatas. Bahkan pada segi kesehatan jiwa, tidak sedikit muncul rasa stress dari masyarakat, khususnya bagi para wanita atau ibu yang saat ini tengah menjalani masa kehamilan.
Stres Pada Ibu Hamil
Menjalani hari-hari dimasa pandemi dengan kondisi tengah hamil, bukanlah hal mudah yang dirasakan oleh para ibu. Apalagi untuk ibu yang menjalani kehamilan pertama, muncul rasa cemas terkait bagaimana proses pemeriksaan rutin yang harus dilakukan ataupun proses persalinan nantinya. Cemas yang berlebih pastinya dapat memicu munculnya stres.
Salah satu definisi stres menurut ilmu psikologi adalah tanggapan atau reaksi seseorang, baik secara fisik maupun mental, terhadap suatu perubahan yang terjadi di lingkungannya yang dirasa mengganggu atau mengakibatkan dirinya terancam. Bahasa sederhananya, stres adalah reaksi tubuh yang muncul pada seseorang karena merasa terancam, tertekan, atau karena adanya perubahan.
Ketika seseorang mengalami stress, tubuh pun memberikan reaksi atas stres yang muncul seperti detak jantung menjadi cepat, otot menjadi kaku, bahkan tekanan darah meningkat. Reaksi stres yang diikuti oleh gejala fisik seperti ini menurut dr. Andri, Sp.KJ,FAPM adalah psikosomatis.
Dampak Stres Pada Ibu Hamil
Lantas, bagaimana dampak stress pagi ibu hamil? Penjelasan dari pakar (Schetter & Tanner, 2012) bahwa hormone stres pada ibu hamil bisa membahayakan pada janin, hormone stres atau kortisol akan mempengaruhi penyempitan pembuluh darah yang dapat menurunkan pasokan suplai darah ke rahim yang mengakibatkan pasokan Oksigen ke janin menjadi berkurang.
Dalam penelitian lain stres memiliki resiko pada terjadinya ketuban pecah dini dan persalinan preterm. Jika tubuh terus menerus memproduksi hormon stres, maka menurunkan imunitas tubuh. Artinya, ibu jadi rentan untuk terkena berbagai penyakit yang tentu membahayakan bagi pertumbuhan janin di dalam rahim.
Faktor yang mempengaruhi stres
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi stres atau kecemasan pada ibu hamil diantaranya adalah kurangnya informasi mengenai penyakit, dukungan keluarga, kecukupan keuangan stres dari lingkungan, frekuensi mual dan muntah yang tinggi (faktor kesehatan fisik ibu hamil), sikap terhadap kehamilan dan kemampuan penguasaan kehamilan,proses penyesuaian diri terhadap kehamilan,baik secara fisik,maupun psikososial, serta informasi tentang pengalaman persalinan yang menakutkan
Pencegahan stres di masa pandemic Covid 19
Ibu diharapkan untuk tidak panik ataupun khawatir, namun tetap waspada. Banyak cara yang bisa dilakukan oleh ibu hamil agar tidak mengalami stres atau kecemasan yang berlebihan selama berada dikondisi pandemi Covid 19. Cara tersebut ialah pertama, kurangi baca informasi tentang kasus Covid 19. Informasi tentang COVID 19 memang penting, ibu hamil juga perlu untuk mendapatkan informasi dan berita terbaru mengenai COVID-19. Hal ini untuk mengetahui berita terbaru tentang penyebaran dan penularannya. Tetapi ibu Hamil perlu juga mengurangi membaca informasi tentang COVID 19 karena jika ibu terlalu sering membaca informasi dikhawatirkan akan menimbulkan kecemasan yang berlebihan yang mengakibatkan ibu bertambah stres, cukup satu kali saja mencari dan membaca informasi terutama pada sumber berita yang terpercaya.
Kedua selalu berfikir positif. Selama hamil ibu diharapkan untuk selalu bisa berfikir positif, fokus pada kesehatan janinnya. Kalaupun ibu masih kawatir dengan Covid 19, untuk selalu membaca hal-hal yang baik pada berita bahwa kasus COVID 19 juga banyak yang sembuh dan hal- hal lain yang nantinya fikiran kita akan berfokus pada hal positif. Dan teruslah ciptakan suasana serta pikiran positif dan selalu berdoa, agar hati menjadi lebih tenang.
Selanjutnya giat melaksanakan aktifitas hobi di rumah. Pemerintah menghimbau di masa pandemi Covid 19 ini masyarakat untuk tetap berada dirumah dan bagi yang bekerja untuk untuk Work From Home (WFH) dan di era New Normal ini masyarakat sudah bisa kembali untuk melaksankan aktifitas di luar rumah tetapi tetap harus memtauhi protokol kesehatan dengan menerapkan physical distancing. Untuk ibu hamil ini merupakan kesempatan untuk dapat melakukan aktifitas dirumah dan tetap menjaga kesehatan ibu dan janin, bisa dengan melakukan hobi misal, berkebun,membuat kue,dll.
Mancari informasi tentang kesehatan ibu hamil dan janin, juga salah satu cara yang dapat dilakukan untuk menghindari stress bagi ibu hamil. Kemenkes RI dalam buku pedoman bagi ibu hamil, bersalin dan nifas di era pandemi menyatakan bahwa hal yang penting bagi ibu hamil untuk mencegah penularan virus Corona ini adalah dengan cara sering mencuci tangan dengan air mengalir selama minimal 20 detik atau menggunakan hand sanitizer bila tidak tersedia air mengalir, tidak menyentuh area wajah seperti hidung, mulut dan mata utamanya bila belum cuci tangan, menjaga jarak dengan orang lain minimal 1 meter (Social Distancing). Ibu bisa membaca buku atau berita seputar kesehatan ibu dan janin
Ibu hamil sangat dianjurkan juga menjaga pola makan dan olah raga teratur untuk dapat membantu mencegah stress saat hamil. Selama kehamilan asupan nutrisi bagi ibu hamil harus tercukupi untuk pemenuhan gizi ibu dan janin dengan menambah porsi makan, badan sehat akan mempengaruhi kesehatan mental ibu hamil. Bppsdmk Kemenkes dalam buku asuhan kehamilan, kebutuhan nutrisi pada ibu hamil meningkat diantaranya kebutuhan kalori 2300, protein 65 g, kalsium 1g, vitamin 6000IU, zat besi 17g dan banyak kebutuhan gizi yang lain. Hal ini dapat terpenuhi dengan makanan sehari-hari. Olah raga selama hamil tetap bisa dilakukan dirumah selama masa Pandemi COVID 19, caranya yaitu melakukan senam hamil dengan melihat tutorial melalui youtube, buku dll.
Bentuk pencegahan lainnya ialah dengan relaksasi pernafasan. Bentuk Relaksasi ini dipandang sebagai cara mudah dan murah untuk mengubah stress menjadi semangat dalam hidup. Relaksasi paling mudah yang dilakukan ibu hamil dilakukan dengan menarik nafas dari hidung kemudian tahan selama 10-15 detik lalu hembuskan dari mulut Sambil membaca dzikir untuk menciptakan ketenangan hati. Bisa juga dengan cara melakukan meditasi untuk mendapatkan mindfulness. Dalam kehamilan ibu bisa melakukan prenatal yoga, yoga memilki manfaat yang sangat bagus dalam kesehatan mental dan spiritual dengan menenangkan pikiran melalui meditasi dan relaksasi.
Jika pencegahan diatas dapat rutin dilakukan, maka ibu dan janin akan terhindar dari stress dan kondisi kesehatan ibu beserta janinnya juga terjaga. Apabila ibu harus melakukan pemeriksaan atau merasa ada keluhan, sebelum datang ke pelayanan kesehatan ibu atau suami dapat melakukan kontrak waktu ataupun konsultasi secara online. Namun jika harus terpaka datang langsung ke pelayanan kesehatan, ibu diharapkan dapat menerapkan protokol kesehatan dan mematuhi himbauan yang ada selama berada di pelayanan kesehatan. Disarankan tidak mengajak banyak orang atau anak kecil, serta wajib melakukan protokol kesehatan usai bepergian. Stay Safe and Stay Healthy !!